Keramas Tanpa Sampo Bisa Bikin Rambut Tidak Cepat Limp? Ini Penjelasan Ahli Kesehatan
Belakangan ini, banyak yang membicarakan tentang "scalp training," di mana semakin jarang mencuci rambut dengan sampo dianggap dapat melatih kulit kepala untuk memproduksi minyak lebih lambat, sehingga rambut tidak mudah lepek. Namun, apakah benar demikian? Atau ini hanya efek plasebo?

Sebenarnya, meskipun konsep ini populer, saya termasuk skeptis, mengingat ketika tidak mencuci rambut selama beberapa hari, bakteri dan kotoran akan menempel di kulit kepala dan rambut, bukan hanya minyak. Ini bisa berasal dari keringat atau paparan polusi ketika beraktivitas di luar ruangan. Saya khawatir bahwa mengurangi frekuensi keramas dapat menyebabkan efek samping lain akibat paparan polusi dan bakteri tersebut.
Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih ilmiah, saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli, yaitu Dr.dr.Fitria Agustina,SpKK,FINSDV,FAADV. Berikut adalah penjelasannya.
Apakah benar bahwa 'melatih' kulit kepala dengan mengurangi frekuensi keramas membuat produksi minyak di kulit kepala lebih seimbang dan rambut tidak mudah lepek?
"Memang, tidak mencuci rambut dengan shampo secara teratur memiliki beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya dan waktu, serta pengurangan paparan bahan kimia. Namun, hal ini dapat mengganggu kebersihan rambut dan kulit kepala, meningkatkan risiko infeksi kulit kepala karena penumpukan sebum, kotoran, dan keringat. Risiko ini termasuk timbulnya ketombe, infeksi jamur, bakteri, dan parasit, serta dapat menyebabkan bau yang tidak sedap.
Studi pada populasi Kaukasia, Cina, dan Afrika-Amerika menunjukkan bahwa frekuensi keramas dengan sampo yang lebih rendah dikaitkan dengan prevalensi yang lebih tinggi terhadap masalah kulit kepala seperti ketombe. Frekuensi keramas yang rendah juga telah diamati meningkatkan prevalensi dermatitis seboroik di Afrika-Amerika. Studi pada individu dengan frekuensi keramas rendah yang memiliki dermatitis seboroik atau psoriasis, menunjukkan bahwa peningkatan frekuensi keramas mengurangi pengelupasan, kemerahan, gatal, jumlah koloni Malassezia sp, dan tingkat sitokin inflamasi.
Jadi, mengurangi frekuensi keramas tidak akan membuat minyak di kulit kepala lebih seimbang dan rambut tidak mudah lepek. Oleh karena itu, penting untuk memilih sampo yang sesuai dengan jenis rambut dan tidak mengiritasi kulit kepala dan batang rambut (termasuk mempertimbangkan kandungan surfaktan dan pH pada sampo)."
Apa efek dari keramas tanpa sampo? Misalnya hanya dengan air saja.
"Keramas dengan hanya menggunakan air, seperti mandi tanpa sabun, bisa menjadi penyegar cepat, tetapi mungkin tidak ideal jika dilakukan secara terus-menerus. Air hanya membilas permukaan rambut dari debu dan kotoran, tetapi tidak banyak membantu membersihkan minyak/sebum pada rambut dan kulit kepala."
Seberapa sering seharusnya kita keramas?
"Karena setiap orang memiliki jenis rambut dan kadar minyak yang berbeda, sulit untuk menggeneralisasi seberapa sering seharusnya mencuci rambut. Namun, seseorang dapat mencari tahu kapan sebaiknya mencuci rambut, yaitu jika rambut terlihat kusut, berminyak, terlihat kotor, atau kulit kepala terasa kotor.
Orang dengan rambut berminyak atau menggunakan produk rambut secara teratur perlu keramas lebih sering dibandingkan dengan mereka yang memiliki rambut lebih kering atau yang cenderung tidak menggunakan produk rambut.
Jadi, apa yang lebih baik untuk mencegah rambut mudah lepek dan membuat produksi minyak di kulit kepala seimbang?
"Kurangi penggunaan produk rambut berbahan kimia, seperti produk penata rambut. Keramaslah 2-3 kali seminggu dengan sampo yang sesuai dengan jenis rambutmu, pastikan untuk membersihkan kulit kepala
What's Your Reaction?






